Artikel

Sejarah Desa

26 Agustus 2016 15:38:09  Admin  56.184 Kali Dibaca 

Setiap desa pasti memiliki sejarahnya masing-masing demikian halnya dengan desa Tuwirikulon, sejarah asal muasal desa seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun temurun dan disampaikan dari mulut kemulut, sehingga sulit dibuktikan kebenarannya secara fakta.

             Asal muasal terbentuknya Desa Tuwirikulon belum diketahui pasti kapan atau tahun berapa terbentuknya. Tapi beberapa sumber menyebutkan bahwa dulu Desa Tuwirikulon itu jadi satu dengan desa Tuwiriwetan yang tergabung dengan nama Tuwiri saja. Tapi karena oleh luasnya wilayah, maka akhirnya Tuwiri pun dibagi menjadi dua Desa yaitu Tuwiriwetan dan Tuwirikulon.

            Mengenai asal usul kata Tuwiri sama halnya dengan Desa Tuwiriwetan yaitu berasal dari kisah jaman dahulu, ada sebuah batu meteor yang jatuh dari langit ditengah ladang dan pada waktu itu dilihat oleh anak-anak pengembala kambing, lalu anak-anak pengembala tersebut menyoraki batu yang jatuh tersebut, maka akhirnya batu tersebut terbang lagi dan jatuh didaerah yang kemudian dinamakan Tuban, karena ada peristiwa batu jatuh tadi yang dalam bahasa jawa disebut Watu Tiban. Tapi ada batu pecahan yang royong tersisa yang tertinggal ditengah ladang yang dalam bahasa jawa disebut Watu Keri, lama kelamaan daerah sekitar itu dinamakanlah Tuwiri yang berasal dari Watu Keri tadi.

            Versi lain menyebutkan batu tersebut bukan meteor tetapi terkait dengan cerita yang menyebutkan bahwa saat kekuasaan Majapahit berakhir, harta kekayaan Majapahit dipindahkan ke Demak termasuk pusaka berbentuk Yoni. Guna memindahkannya, dipercayakan kepada sepasang burung Bangau. Sedang memindahkannya, dipercayakan kepada sepasang burung Bangau. Sedang sesampai di Tuban burung-burung itu diolok anak-anak yang sedang mengembala. Sepasang burung Bangau itu tersinggung dan menjatuhkan barang bawaannya. Daerah tempat terjatuhnya pusaka tersebut kemudian diberi nama Tuban kependekan dari Watu Tiban tetapi masih ada pecahan batu kecil yang tertinggal disuatu tempat atau dalam bahasa jawa disebut Watu Keri dan akhirnya tempat jatuhnya batu tersebut lama kelamaan dinamakan Tuwiri yang diambil dari kata Watu Keri.

            Desa yang mempunyai luas 407 Ha. Ini terkenal dengan penduduknya yang ramah, gotong, dan religi, ini terbukti dengan adanya makam Buyut Santri yang terletak disebelah barat. Selain pemakaman tersebut juga masih banyak lagi peninggalan-peninggalan bersejarah yang perlu dikuak misterinya.

Legenda Desa adalah suatu cerita rakyat yang berkembang dan menjadi keyakinan dikalangan masyarakat diantaranya adalah :

 

Makam Buyut Santri

Makam ini terletak disebelah barat desa tepatnya didusun Tuwirikulon RT 01 RW01. Makam yang sangat sederahana ini menyimpan sejuta kisah klasik perjalanan anak manusia yang mencari jati dirinya. Konon katanya ada seorang pemuda dari negeri seberang yang hendak menimba ilmu (mondok) disuatu padepokan yang dipimpin seorang Kyai, melewati berbagai macam rintangan dan cobaan silih berganti, tetapi akhirnya sebelum sampai tujuan, yaitu ditempat Kyai tersebut pemuda pemuda tersebut dibegal perampok dan akhirnya meninggal, dan dikuburkan ditempat itu juga maka kandaslah cita-cita pemuda yang mulia itu. Semenjak meninggalnya pemuda pengembara tadi muncullah mitos, bahwa desa Tuwirikulon kebanyakan adalah para santri yang mondok tidak ada Kyainya, Kalaupun ada Kyai itupun berasal dari luar desa dan itu realita ( kenyataan ) yang terjadi sekarang, Wallahu A’lam.

Makam Buyut Peni

Makam ini terletak tidak jauh dari makam buyut santri sekitar + 100 m, asal mula kata Peni diambil dari kata ngopeni ( bahasa jawa ) yang berarti menjaga karena pada jaman dahulu buyut Peni ini diberi wewenang untuk menjaga daerah sekitar tempat tinggalnya dari serangan musuh.

Makam ini belum banyak di kenal oleh warga sekitar khususnya warga desa Tuwirikulon itu sendiri karena makam itu baru diketemukan oleh seorang para normal dari luar desa tetapi walaupun demikian makam ini kelihatan bersih dan nyaman.

Sendang Buyut Santri

Letaknya sebelah utara buyut santri sekitar 10 m , sendang ini mengeluarkan mata air yang begitu jernih penduduk sekitar memanfaatkannya untuk mandi dan keperluan lain sampai sekarang sendang ini masih mengeluarkan air dan airnya tidak habis meskipun musim kemarau.

Warga desa mempunyai keyakinan ( mitos ) setiap ada hajatan pasti mengambil air dari sendang ini karena diyakini dapat membawa berkah dari yang Maha Kuasa.

Manganan

Acara ini merupakan sedekah bumi yang dilaksanakan dimakam Buyut Santri, Biasanya dilaksanakan tiap tahun tujuannya yaitu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah kepada warga desa dengan cara menukar makanan dan dimakan bersama. Acara ceremonial ini juga menunjukkan rasa kekeluargaan yang masih kental antar warga desa.

 Mahbeser

Asal kata Lemah yang artinya tanah , Beser artinya becek, tempat yang banyak airnya jadi lemah beser adalah suatu tempat yang banyak digenangi air.

Tegal Mojo

Asal muasal Tegalmojo belum  belum diketahui secara pasti, tetapi dilihat dari susunan katanya berasal dari kata Tegal dan Mojo, Tegal artinya ladang, tanah garapan,dan mojo artinya adalah nama pohon yang katanya buahnya berasa pahit jadi Tegal Mojo artinya suatu tempat atau tanah garapan atau ladang yang disitu banyak ditumbuhi pohon mojo, mungkin tempat ini masih berhubungan dengan kerajaan Mojopahit. Wallahu A’lam.

Sejarah Pemerintahan Desa

Seiring dengan perkembangan zaman Desa Tuwirikulon dibagi menjadi 3 (Tiga) Dusun yaitu : Dusun Krajan, Dusun Tuwirikulon, dan Dusun Mahbeser. Sejak terbentuk Desa Tuwirikulon telah mengalami pergantian kepemimpinan (Kepala Desa) sebagai berikut :

No

Nama

Tahun

Hasil Pembangunan

1

Ghatul

 

 

2

Sowo Yoludho

 

 

3

Sabidin (Guno Rejo)

 

 

4

Laman

21 Hari

 

5

Nyadi

Kolonial

 

6

Basiran

RIS

 

7

Kastari

1951-1976

 

8

Ngadiran (Karteker)

1976-1984

Masjid

9

Sadiq (Karteker)

1984-1990

Masjid, MCK, PKK, Rehab Masjid, TK Jalan Makadam, Balaidesa

10

Asik Zaenuri (2 Periode)

1990-2007

Jalan Aspal, Mushalla Mahbeser, Plensengan, Jamaah Tahlil, Rehab Balaidea, Polindes, Gedung TK, Rehab Masjid

11

Dasmiati

2007-2013

Gedung Paud, Pipanisasi Mahbeser, Jalan Paving

12

Dasmiati

2013-sekarang

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Aparatur Desa

Back Next

Profil Desa Tuwiri Kulon

Peta Desa

Agenda

Belum ada agenda

Info Media Sosial